RELAKAH ANAK CUCUMU KELAK MENJADI MURTAD/TERJAJAH ?

​KONDISI YANG SEBENARNYA

Bismillah. Ini bukan hasutan, bisa jadi ini sebuah peringatan yang layak untuk kita cermati.

Bagi kita mungkin tidak, tapi kelak anak cucu kita akan menjalani hidup yang berat, mengapa ?
Saudaraku seiman, negeri ini sedang diserang 4 kekuatan besar sekaligus dalam waktu bersamaan :

  1. Komunis
  2. Nasrani

  3. Yahudi 

  4. Syiah
    Penyerangan telah dimulai sejak 18 tahun yang lalu dengan sangat sistematis, kini mereka telah berhasil masuk ke berbagai bidang : 

  5. Pemerintah

  6. Ekonomi

  7. Politik

  8. Media

  9. Pertanian

  10. Kesehatan

  11. Pendidikan

  12. Pesantren dsb
    Mereka juga telah menguasai struktur birokrasi, DPR, MPR, KPK, bahkan TNI sudah nyaris dilumpuhkan.
    Kiyai Pesantren dan Tokoh Akademisi Reformasi sudah mulai mendukung mereka, penawaran bersifat duniawi sangat aktif mereka lakukan.
    Paling parah adalah mereka telah berhasil mengubah konstitusi UUD 45, bahwa kini Presiden bisa dijabat oleh seorang warga negara dengan KTP Non Pribumi. 
    Beberapa tokoh yang berupaya mengembalikan kemurnian konstitusi UUD 45 justru kemarin ditangkap dan dicurigai sebagai makar, tanpa alasan yang dapat dibuktikan.
    Fakta kasat mata adalah Reklamasi Jakarta, dengan luas 800 Hektar akan mampu menampung lebih dari 20 juta penduduk imigran Cina.
    Seluruh imigran secara otomatis akan menjadi WNI dan memiliki KTP seumur hidup, mereka akan jadi penyumbang suara tetap setiap kali PILKADA dilangsungkan.
    Dengan 20 juta suara maka PILKADA akan mudah dimenangkan etnis Cina, sehingga Gubernur DKI dapat dipastikan akan selalu mereka raih, untuk selamanya.
    Setelah Jakarta dikuasai maka berikutnya 200 juta imigran akan kembali masuk mengisi berbagai pulau negeri ini hingga tahun 2020, maka PILPRES pun akan mudah sekali mereka menangkan.
    Kini semua tergantung upaya kita, tak bisa lagi kita berharap pada DPR dan MPR bahkan TNI untuk menghalau ancaman ini.
    Bila sahabat Muslim tak peduli dengan kondisi ini, maka semua proses destruktif ini tak bisa dihentikan, dan tak ada jaminan anak cucumu terbebas dari murtad.
    Pada saat itu, setiap hari akan menjadi hari yang berat untuk dilalui, penindasan dan perang sudah pasti tak terelakan.
    Buka mata buka hati wahai saudaraku, beberapa negara Muslim sudah mengalaminya, kini hancur lebur negaranya, kita adalah target mereka berikutnya.
    Kondisi mungkin akan segera berubah dalam hitungan bulan, dalam kurun 1 atau 2 tahun, semua proses sudah berjalan. 
    Lakukan sesuatu wahai saudaraku, beritakan ini pada sahabat dan pada setiap Muslim di negeri ini, sampaikan dengan pelan, dengan kadar yang saudara kita mampu menerimanya.
    Sungguh Allah Maha Melihat upayamu, hingga kelak Allah akan selamatkan anak cucumu karena upayamu hari ini, semoga kita semua Husnul Khotimah, aamiin.
    Inilah Kondisi sebenarnya.

Hanya mengingatkan …

Akankah Indonesia dikuasai KOMUNIS???

=================

Group WA

KUNJUNGAN INDUSTRI & STUDY TOUR TO JOGJAKARTA

img-20161222-01956
Santri Kelas VIII SMPTQ PPTQ QORYTUL QUR’AN berfose di depan Masjid Al Aqsho Klaten. Kamis, 22 Desember 2016. Pukul 08.15 WIB

Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, Segenap asatidzah Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Qoryatul Qur’an mendampingi dan membimbing santri-santri yang duduk di kelas VIII SMPTQ dan XI SMKTQ, untuk melaksanakan Kunjungan Industri dan Studytour sebagai bahan penulisan karya tulis/laporan perjalanan yang merupakan syarat untuk menghikuti ujia Nasional mendatang. Lanjutkan membaca “KUNJUNGAN INDUSTRI & STUDY TOUR TO JOGJAKARTA”

FADHILAH SINGKAT QIYAMUL LAIL

​Qiyamul-Lail merupakan ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan sebagaimana diterangkan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Berikut ini kami akan sebutkan beberapa keutamaannya, diantaranya:
1. Qiyamul-Lail merupakan sholat sunnah yang paling utama setelah sholat wajib yang 5 waktu.
Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم: أي الصلاة أفضل بعد المكتوبة؟ قال: (الصلاة في جوف الليل))
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah ditanya: “Sholat apakah yang paling utama setelah sholat fardhu (yang lima waktu, pent) ?” beliau menjawab: ““Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah shalat di tengah malam (sholat tahajjud).” (Diriwayatkan oleh imam Al-Bukhari dan Muslim).
2. Barangsiapa menunaikan Qiyamul-Lail, berarti ia telah mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya.
Hal ini sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

“Dan pada sebagian malam hari, sholat tahajjudlah kamu sebagai ibadah nafilah bagimu, mudah-mudahan Rabb-mu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (Al-Isro’:79).
Dr. Muhammad Sulaiman Abdullah Al-Asyqor menerangkan: “At-Tahajjud adalah sholat di waktu malam sesudah bangun tidur. Adapun makna ayat “sebagai ibadah nafilah” yakni sebagai tambahan bagi ibadah-ibadah yang fardhu. Disebutkan bahwa sholat lail itu merupakan ibadah yang wajib bagi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dan sebagai ibadah tathowwu’. (sunnah) bagi umat beliau.” (Lihat Zubdatut Tafsir, hal. 375 dan Tafsir Ibnu Katsir: III/54-55).
3. Melaksanakan Qiyamul Lail itu adalah kebiasaan orang-orang sholih dan calon penghuni Surga.
Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala:
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ , آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ , كَانُوا قَلِيلاً مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ * وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (QS. Adz-Dzariyat: 15-18).
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

نِعْمَ الرَّجُلُ عَبْدُ اللهِ لَوْ كَانَ يُصَلِّيْ مِنَ
“Sebaik-baik orang adalah Abdullah (yakni Abdullah bin Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhuma, pent) seandainya ia mau sholat di waktu malam.”. (HR. Muslim No. 2478 dan 2479).

Dan diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu anhuma, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah menasihatiku dengan sabdanya:
يا عبد الله لا تكن مثل فلان كان يقوم الليل فترك قيام الليل
“Wahai Abdullah, janganlah engkau menjadi seperti si fulan, ia dahulu mengerjakan sholat malam, lalu ia meninggalkannya.” (HR. Imam al-Bukhari III/31, dan Muslim II/185).9<
4. Mengerjakan Qiyamul-Lail (sholat Tahajjud) adalah salah satu sebab dihapuskannya kesalahan-kesalahan dan terhindar dari dosa-dosa.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِـحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الْإِثْمِ.
“Hendaklah kalian melakukan sholat malam karena ia adalah kebiasaan orang-orang sholih sebelum kalian, ia sebagai amal taqorrub bagi kalian kepada Allah, menjauhkan dosa, dan penghapus kesalahan.”. (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi (no. 3549), al-Hakim (I/308), dan al-Baihaqi (II/502), dari jalan Shahabat Abu Umamah al-Bahili radhiyallaahu anhu).
5. Mengerjakan Qiyamul-Lail (sholat Tahajjud) merupakan kemuliaan dan kewibawaan bagi seorang Mukmin.
Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam:

أَتَانِـيْ جِبْـرِيْلُ فَقَالَ: يَا مُـحَمَّدُ، عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ، وَعِزُّهُ اسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ.
“Malaikat Jibril mendatangiku, lalu berkata: “Hai Muhammad, hiduplah sekehendakmu karena kamu (pasti) akan mati. Cintailah seseorang sekehendakmu karena kamu (pasti) akan berpisah dengannya. Dan beramallah sekehendakmu karena kamu (pasti) akan diberi balasan (oleh Allah pd hari Kiamat, pent). Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang Mukmin itu ada pada sholat malamnya, dan ia tidak merasa butuh kepada manusia.” (Diriwayatkan oleh al-Hakim IV/325, dan ia menshohihkannya, serta disepakati oleh imam adz-Dzahabi. Derajat Hadits ini dinyatakan HASAN oleh al-Mundziri dalam at-Targhiib wa at-Tarhiib I/640, dan Syaikh al-Albani dalam Silsilah Al-Ahaadiits ash-Shahiihah no. 831).
6. Barangsiapa yang mengerjakan Qiyamul Lail (sholat Tahjjud) dengan niat ikhlas karena Allah semata dan sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, maka ia akan terpelihara dari gangguan setan, dan ia akan bangun di pagi hari dalam keadan segar dan bersih jiwanya. Namun sebaliknya, barangsiapa yang meninggalkan Qiyamul Lail (sholat Tahajjud), Maka dia akan bangun di pagi hari dalam keaadan jiwanya dililit kekalutan (kejelekan) dan malas untuk beramal sholih.
Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ: عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ. فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
“Setan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat dia tidur dengan tiga tali ikatan, dimana pada tiap ikatan tersebut dia meletakkan godaan, “Kamu mempunyai malam yang sangat panjang, maka tidurlah dengan nyenyak.” Jika dia bangun dan mengingat Allah, maka lepaslah satu tali ikatan. Lalu jika dia berwudhu, maka lepaslah tali ikatan yang lainnya. Dan jika dia mendirikan sholat (malam), maka lepaslah seluruh tali ikatannya sehingga pada pagi harinya dia akan merasakan semangat & baik jiwanya. Namun bila dia tak melakukan hal itu, maka pagi harinya jiwanya menjadi jelek & menjadi malas beraktifitas”. (HR. Imam Al-Bukhari no. 1142, & Muslim no. 776).
Dan pada suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang seseorang yang tidur semalam suntuk hingga pagi (yakni tiba waktu Subuh tanpa melakukan Qiyamul-Lail, pent), maka beliau bersabda:

ذاك رجل بال الشيطان في أذنيه
“Orang tersebut telah dikencingi setan di kedua telinganya.” (HR. Imam al-Bukhari dan Muslim).
7. Barangsiapa yang mengerjakan Qiyamul Lail (sholat Tahajjud), maka ia berkesempatan mendapatkan 1/3 (sepertiga) malam terakhir yang merupakan waktu dimana doa akan dikabulkan, dan dosa-dosa akan diampuni Allah Ta’ala bila ia memohon ampunan kepada-Nya.
Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:
Dari Jabir bin Abdillah dia berkata: Saya mendengar Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
“Sesungguhnya di waktu malam terdapat suatu saat, tidaklah seorang muslim mendapati saat itu, lalu dia memohon kebaikan kepada Allah Ta’ala dari urusan dunia maupun akhirat, melainkan Allah akan memberikannya kepadanya. Demikian itu terjadi pada setiap malam.” (HR. Muslim no. 757).
Di dalam hadits shohih yg lain disebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda (yg artinya):
“Rabb kita (Allah tabaroka wata’ala) turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku pun akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Imam al-Bukhari).
8. Orang yang mengerjakan Qiyamul Lail secara kontinue (istiqomah) akan digolongkan ke dalam golongan orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah.
Hal ini berdasarkan hadits shohih berikut ini:

مَنْ اسْتَيْقَظَ مِنْ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَكْعَتَيْنِ جَمِيعًا كُتِبَا مِنْ الذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ
“Barangsiapa yang bangun malam dan membangunkan istrinya, kemudian mereka berdua melaksanakan shalat dua rakaat, maka mereka berdua akan digolongkan ke dalam golongan para lelaki dan para wanita yang banyak berdzikir (mengingat) kepada Allah.”. (HR. Abu Daud no. 1309, Ibnu Majah no. 1335, dan dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani di dalam Misykaatu al-Mashoobiih: I/390).

Demikian beberapa keutamaan Qiyamul-Lail (sholat Tahajjud) yang dapat kami sebutkan. Semoga Allah Ta’ala memberikn taufiq dan kemudahan kepada kita semua agar bersemangat dalam mengerjakannya dengan istiqomah hingga akhir hayat.

group WA

SERAHSERAH TERIMA JABATAN PENGURUS ISHLAH PONPES TAHFIZH QORYATUL QUR’AN

dscf7020Sabtu, 17 Desember 2016. Bagian kesantrian putra Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Qoryatul Qur’an laksanakan acara tahunan serah Terima Jabatan Pengurus ISHLAH periode 2016/2017 di Aula Pondok.

Lanjutkan membaca “SERAHSERAH TERIMA JABATAN PENGURUS ISHLAH PONPES TAHFIZH QORYATUL QUR’AN”

​Bismillah
🌕Syaikh Muqbil Bin Hadi Rahimahullah

Muqbil bin Hadi Al Wadii –Rahimahullah-. 
☝Yaman belum pernah mendapati seorang seperti beliau selama sejak beratus-ratus tahun. 
👉🏻Dahulu hanya bekerja sebagai satpam sebuah bangunan di Mekkah, suatu ketika beliau diberi hadiah beberapa buku bekas pelajaran sekolah tentang pelajaran Tauhid, termasuk pula kitab Fathul Majid, beliau pun tersentuh dengan buku-buku itu, lantas teringat negaranya. Beliau pun pulang, kemudian mengajarkan manusia tentang Tauhid serta mengingkari perbuatan Syirik penduduk desanya. Sehingga tak ayal lagi, penduduk desa justru memusuhi beliau dan memaksanya untuk belajar sekte Syiah yang memang berkembang di Yaman, agar akidah tauhid yang suci itu dipaksa hilang dari kepalanya! Akan tetapi beliau kembali ke Negeri Tanah Suci itu sambil membawa semangat belajar kesana.
👍Setelah sekian lama belajar, beliau lulus dari Jamiah Islamiyah (Universitas Islam Madinah) sambil membawa dua ijazah, yang pertama ijazah dari kuliah Dakwahbeliaudilarikanya lagi ijazah dari kuliah Syariah yang mana beliau kerjakan secara paruh waktu.
☝Beliau bercerita tentang ijazah Syariahnya dahulu, ”Aku sangat takut jika waktuku hilang sehingga aku berikrar agar berbekal ilmu sebanyak-banyaknya di Madinah.” 

Dosen pembimbing tesis Magister beliau bertutur, ”Kalau seandainya peraturan kampus memperbolehkan, pasti aku akan memberi Syaikh Muqbil dua tugas tesis sekaligus, yaitu Tesis Magister dan Doktor karena kegigihannya dan begitu sabarannya dalam belajar.”
☝Bahkan sering sekali beliau memungut sisa-sisa roti jatuh dan membersihkannya dari benang laba-laba dan memakannya demi bertahan hidup, bahkan terkadang hanya dapat minum air zam-zam supaya tulang rusuknya bisa tegak dalam menuntut ilmu.
☝Beliau adalah seseorang yang diberikan Allah kelezatan dengan yang namanya Ilmu agama, beliau berkata, ”Allah Maha Tahu bahwa aku merasa seperti seorang raja”. Lantaran nikmatnya ilmu yang beliau cari. 

Seorang muridnya yang menceritakan kisah ini berkata, ”Satu kalimat beliau yang sangat membuat kami terkesan adalah ucapannya terhadap para muridnya, ”Tahukah kalian bahwa saya adalah orang yang paling banyak dikaruniai anak, karena kalian semua adalah anak-anakku.” dan para muridnya lebih dari 2000 orang, sedangkan Syaikh sendiri semua anaknya adalah perempuan.
☝KEJADIAN LANGKA BELIAU YANG MENUNJUKKAN KEJUJURAN DAN KEBERANIAN BELIAU
Suatu ketika Presiden Yaman bertanya kepada beliau, ”Apakah engkau akan berdoa untukku?”

Maka Syaikh mengatakan, “Kadang-kadang.”

Maka Presiden berkata, ”Maka Doakanlah kebaikan untukku”.
☝MENCARI ILMU BUKAN UNTUK DUNIA

Termasuk hal yang unik bahwa Ijazah-ijazahnya semuanya hilang, termasuk ijazah Magister, sedangkan beliau tak tahu lagi tentangnya. Dahulu beliau berkata, ”Ijazah ini pasti akan hilang juga”.

Syaikh bin Baaz, Syaikh Al-Albani banyak memuji keutamaan beliau, bahkan Syaikh Al Faqih Ibnu Utsaimin berkata tentangnnya, ”Demi Allah! Bahwa Syaikh Muqbil termasuk Imam dari para Imam-imam Agama!”
☝Beliau juga selalu bermuhasabah akan dirinya, beliau bertutur, ”Ketika uban pertamaku mulai tumbuh, lantas kugenggam janggutku dan berkata, “Hei Muqbil! Apa yang telah kau sumbangkan kepada Islam?”. 
☝Pada Sabtu malam, tepatnya setelah Maghrib tanggal 15/3/1421 H beliau menyampaikan pelajaran untuk terakhir kalinya. Yang mana pada pagi Ahad beliau dilarikan ke rumah sakit, kemudian diterbangkan dari Yaman ke Saudi untuk meneruskan pengobatannya. Ketika sampai di Saudi, dokter meminta agar di pindahkan ke Amerika mengingat perlengkapan medis di sana yang sangat minim ketika itu. Beliau meminta agar dipulangkan dahulu ke Yaman agar mengucapkan salam kepada keluarganya sebelum safarnya yang jauh. 

Setelah dilakukan pengobatan di Amerika, maka Alhamdulillah beliau sehat dan kembali ke Negara dan keluarga serta murid tercinta di Yaman. Ketika disambut di Yaman beliau berkata “Mungkin bisa jadi tahun depan kalian tak bertemu lagi”

Kemudian beberapa saat kemudian, beliau sakit lagi dan diterbangkan ke Amerika, namun para dokter mengatakan bahwa keadaannya semakin kritis, kemudian setelah itu beliau kembali ke Saudi dan menulis wasiatnya dan wafat 10 hari setelahnya.

Salah seorang yang mendampingi ketika beliau sakit berkisah, ”Ketika kami mendampingi Syaikh, maka seakan-akan kami yang sakit dan Syaikh justru yang menyabarkan akan sakit kami itu.”
☝Beliau dishalatkan di Masjidil Haram Mekah dan dikuburkan di pemakaman Al-‘Adl di samping makam dua sahabat sekaligus ulama Kibar di zaman ini, Syaikh bin Baaz dan Al-Faqih Ibnu Utsaimin -Rahimahumullah jamiaan-.
☝Seorang putra asli pedalaman Yaman, hidup dalam keadaan yatim, pernah sebagai satpam bangunan , namun Allah mengharumkan namanya karena Ilmu. Beliau meninggalkan 4 putri, dua Istri, dilahirkan tahun 1352 hijriah, wafat di tahun 1422 hijriah, di Umurnya yang berkah ke 70 tahun.
☝Sebagian perkataan beliau:

“Siapa saja yang ingin duduk bersama para pendusta besar, maka hendaknya ia baca Koran-koran, apabila sedikit saja Roti, Gula dan garam berkurang maka mereka langsung mengkafirkan pemerintah!!, namun ketika pemerintah memenuhi keinginan mereka, justru bermuka dua sambil memuji-muji “Pemimpin kita adalah Khalifah yang mendapat Ilham”.
☝Juga perkataannya:

”Siapapun yang berusaha menolak Sunnah, niscaya dihinakan Allah, dan siapapun yang menjadi musuh terhadap sunnah, janganlah kalian membalasnya, karena Allah pasti yang akan menurunkan Azabnya kepada musuh Sunnah itu.”
-di Ambil dari beberapa buku Ahli Hadits dan Atsar-


Oleh

Fauzi Rifaldi

Al_Haram An-Madani An-Nabawi 

23-1-1436 H

Sumber: Suara Madinah