Assalamualaykum keluargaku saudara dan sahabat, yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Waa Ta’ala….
Silau Gelar Dan Kedudukan
Nu’man Bin Tsabit yang dikenal dengan nama lain Abu Hanifah, atau lebih populer dengan sebutan Imam Hanafi, sedang berjalan dan berpapasan dengan seorang anak kecil yang berjalan mengenakan sepatu kayu (terompah kayu).
Sang Imam berkata,
” Hati hati saat berjalan dengan sepatu kayumu itu. Jangan sampai engkau tergelincir “.
Bocah itupun tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas perhatian Abu Hanifah.
” Bolehkah saya tahu namamu Tuan? “, tanya si Bocah.
” Namaku Nu’man “, jawab sang Imam.
“Jadi, Tuan yang selama ini terkenal dengan gelar dan kedudukan sebagai Al Imam Al A’dhom (Imam Agung) itu ? “, tanya si Bocah.
” Bukan aku sendiri yang memberikan gelar dan kedudukan itu, tetapi Masyarakat yang berprasangka baik terhadapku “, jawab Abu Hanifah.
“Wahai Imam, hati-hati dengan gelar dan kedudukanmu. Jangan sampai Tuan silau dan kemudian tergelincir ke Neraka karena Tuan tidak sanggup menerima amanah, apalagi jika tidak Tuan jaga dan amalkan gelar dan kedudukan itu dengan barokah. Sepatu kayuku ini mungkin hanya membuat aku tergelincir ke tanah. Tetapi gelar dan kedudukan yang Tuan sandang itu dapat membuat Tuan terjerumus ke dalam api yang kekal, jika kesombongan dan keangkuhan yang secara dominan menyertai gelar dan kedudukan yang sedang Tuan emban.
Mendengar ucapan yang disampaikan oleh anak kecil itu, Ulama Besar yang jumlah pengikutnya jutaan Muslim di seluruh Dunia itupun menangis.
Imam Abu Hanifah kehilangan kata dan merasa bersyukur serta tidak pernah menyangka, jika peringatan itu datang dari lidah seorang Bocah.
Betapa banyak Manusia tertipu oleh jabatan, gelar, kedudukan, kemaqoman (kedudukan di hadapan Allah), harta yang berlimpah, tertipu oleh status sosial, dan lainnya.
Jangan sampai kita tergelincir oleh gelar dan kedudukan, kemudian menjadi angkuh atas kebesaran di dunia.
Sepasang tangan yang merengkuhmu tatkala engkau terjatuh, lebih baik daripada seribu tangan yang menyanjungmu tatkala engkau berada di puncak kesuksesan.
Allah Subhanahu Waa Ta’ala berfirman,
” Dan jangan engkau memalingkan muka dari Manusia lainnya (karena sombong). Dan jangan mengangkat wajahmu dengan angkuh ketika berjalan. Sesungguhnya Allah Subhanahu Waa Ta’ala tidak menyukai orang yang sombong dan suka
membanggakan diri “.
(QS. Luqman 18).
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Waasallam bersabda,
” Kesombongan itu adalah ketika engkau menolak kebenaran dan pada gilirannya akan memandang rendah terhadap orang lain “.
(HR. Muslim).
Semoga bermanfaat…
Wassalamualaykum…
====Sumber; Group WA====